Nah, biasanya kalau ada kosakata baru, kita sering sekali mengalami kebingungan, karena tidak mengetahui detail pemaknaannya.

Kosakata dalam bahasa Arab sangat luas sekali, apalagi tentang sinonim dan antonim, kelihatannya agak sama, namu jika ditelaah ternyata berbeda, sebagai contoh:
خوف – خشية

Misal lafadz خشية dan خوف, kedua lafadz ini biasanya diterjemahkan dengan “takut”. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang sangat esensial.

Menurut al-Isfahani dalam kitab al-Burhan fi Ulumil Quran, الخشية menunjuk kepada rasa takut yang muncul didasarkan atas kekaguman dan penghormatan, bukan dalam konteks kuat dan lemah.

Misalnya, rasa takutnya seorang santri ketika menghadap kyainya, murid ketika menghadap gurunya, ditandai dengan adanya salah tingkah (salting). Hal ini yang menjadikan seakan seperti rasa takut, bukan takut secara fisik, tapi dirinya takut salah ucap atau takut kurang sopan di depan kyai dan gurunya. Rasa takut seorang hamba terhadap Tuhannya juga termasuk kategori al-Khosyah.

Sementara lafadz الخوف adalah takut yang muncul karena dirinya lemah berhadapan dengan pihak lain yang lebih kuat. Atau rasa takut kepada sesuatu yang diasumsikan bisa membahayakan atau menyakiti fisiknya, seperti: takut ketika berhadapan dengan musuh, binatang buas atau lainya, rasa takut secara fisik tersebut melahirkan khawatir dirinya kalah, bukan karena penghormatan terhadap lawan. Termasuk kategori al-Khouf, seorang hamba yang selalu berusaha untuk menjadi baik dan beramal baik, karena takut dihisab dan takut masuk neraka, hal ini dimasukkan al-Khouf, karena rasa takutnya bukan disertai dengan pengagungan, tapi dengan rasa kelemahan dirinya.